Nasib Tragis Zulfa, TKW Asal Pringsewu di Negri Jiran

Nasib Tragis Zulfa, TKW Asal Pringsewu di Negri Jiran Zulfa, dengan bekas luka siksaan di leher dan kepala, saat menjadi TKW di Malaysia.

BINTANGPOST : Tragis, kata yang tepat bagi Zulfa Nur chintia (24) warga dusun kertasari Pekon Sinar Baru Timur Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Pasalnya, Zulfa yang berniat untuk merubah nasib dengan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) diluar negri, justru malah mendapatkan perilaku memilukan yang didapatkannya. 

Selama 3 tahun menjadi TKW di negri jiran Malaysia, namun Zulfa mendaptkan siksaan demi siksaan dari majikannya.

Sejumlah bekas luka di sekujur tubuh wanita malang ini masih membekas, yang diduga bekas pukulan benda tumpul dan benda tajam yang dilakukan sang Majikan  saat bekerja di Malaysia. Bahkan, akibat siksaan yang diterima, saat ini Zulfa mengalami trauma yang mendalam dan gangguan psikis sehingga masih terlihat sangat ketakutan. 


"Selama tiga tahun saya mendapat siksaan dari majikan saya tanpa penyebab yang jelas. Mau menghubungi keluaga tidak dikasih. Saya mau dipulangkan juga tidak dikasih tahu. Pasport dan surat surat semuanya tidak ada yang dikasihkan ke saya pak. Dan saya pulang sendiri kerumah (Pringsewu), karena saya ditinggalkan di Bandara Palembang sendirian," tuturnya sambil menangis, saat ditemui bintangpost.com dirumahnya, Kamis (26/7/2018) malam.

Zulfa yang berstatus janda anak satu ini menceritakan, dirinya berangkat melalui PT. Mitra Karya  Sarana Nusa Sukarame Bandar Lampung, pada tanggal 29 Desember 2015 lalu ke malaysia.

Dan selama bekerja, dia (Zulfa) terus mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari majikannya, terutama majikan perempuan. 

"Saya sering dipukuli majikan perempuan dengan besi," ungkapnya.

Bahkan dia juga mengungkapkan bahwa, saat ini ada satu orang temannya yang juga di perlakukan tidak manusiawi di rumah majikannya di Malaysia. Menurutnya, temannya tersebut disekap dan tidak di izinkan pulang ke Indonesia.

"Teman saya ini sudah lebih lama dari saya disana (Malaysia). Dia juga pesen ke saya, untuk minta bantuan dan perlindungan," ucapnya.


Sementara itu, Kartim (ayah Zulfa) didampingi istrinya Indun mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka anaknya akan seperti ini. 

"Saya tidak menyangka akan seperti ini. Sewaktu berangkat, anak saya baik-baik saja, tapi sekarang tubuhnya rusak, seluruh badan nya penuh bekas luka, dan lehernya tidak bisa menengok ke kiri maupun kekanan," tuturnya.

Mereka mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, beberapa jari tangan anak saya patah, dan dua buah gigi nya hilang, karena di cabut paksa dengan menggunakan Tang. Dipunggung, kepala, dan kaki ada bekas pukulan. Dan yang paling parah dibagian leher, sehingga membuat anak kami ini tidak bisa menengok.

Mereka juga mengungkapkan, pihak keluarga berniat akan melaporkan kejadian yang di alami Zulfa tersebut ke pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesi (BNP2TKI). Agar pihak PJTKI yang memberangkatkan Zulfa Ke Malaysia dapat bertanggung jawab. Khususnya kepada pihak majikan yang di Malaysia, karena atas perbuatan yang tidak berperikemanusiaan ini harus mendapat hukuman yang setimpal, ungkapnya. (Cikhan)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pringsewu.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment