Pringsewu (BP) : Sebanyak 21 lembaga sekolah yang ada di Kabupaten Pringsewu ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) sebagai pelaksana sekolah Penggerak tahap II.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pringsewu Heri Iswahyudi, saat mewakili Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah, saat menjadi pembina upacara bulanan jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu di lapangan pemkab setempat, Jumat (17/6/2022).
21 sekolah tersebut terdiri dari, 4 PAUD, 13 Sekolah Dasar (SD), dan 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Sekolah yang sudah ditetapkan ini, akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2022/2023. Sedangkan sekolah yang tidak atau belum ditetapkan, juga akan menerapkan kurikulum yang sama secara mandiri," ungkapnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/6972/98-bocil-pringsewu-ikuti-lomba-mewarnai
http://bintangpost.com/read/6962/forum-lalu-lintas-pringsewu-gelar-rakor-bidang-llaj
Dengan demikian, lanjut dia, diharapkan semua jenjang pendidikan di Kabupaten Pringsewu dapat menerapkan Kurikulum Merdeka dalam melakukan pembelajaran, sesuai dengan kesiapan sekolah.
"Pemerintah juga berharap seluruh pelajar di Indonesia memiliki dan berkarakter sebagai Pelajar Pancasila. Dimana profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan Pendidikan Nasional," harapnya.
Dia menerangkan, Profil pelajar Pancasila, berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan, termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Dan profil pelajar Pancasila ini harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan, karena perannya yang sangat penting.
"Profil ini cukup sederhana dan mudah diingat serta dijalankan, baik oleh pendidik maupun oleh pelajar, agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu pertama beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, kedua berakhlak mulia, ketiga mandiri, keempat bergotong-royong, kelima berkebinekaan global dan bernalar kritis, dan keenam kreatif," jelasnya.
Dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka pada semua jenjang pendidikan di Kabupaten Pringsewu ini, Heri berharap akan menghasilkan generasi muda yang cerdas. Dan yang terpenting adalah terbentuknya profil Pelajar Pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Oleh karena itu, saya mengimbau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu dan stakeholders terkait, untuk bersama-sama bersinergi dalam upaya mewujudkan program tersebut," tutupnya. (Anton)