BINTANGPOST : Kementrian Agama (Kemenag) kabupaten Pringsewu akan memanggil Burhan, selaku kepala yayasan MI.Miftahul Falah dan guru MTs.Ma'arif Pekon Siliwangi Kecamatan Sukoharjo, terkait dana bantuan bagi siswa miskin Program Indonesia Pintar (PIP) disekolah MTs.Ma'arif yang belum dibagikan.
Menurut Anton, bagian Tendis Agama Kemenag Kabupaten Pringsewu akan memanggil Burhan besok (Kamis, 8/2/2018), untuk meminta keterangan langsung dari dia (Burhan) terkait permasalahan tersebut.
"Saya sudah menghubungi Kasi Tendis Kemenag Pringsewu Drs. Akhyarulloh, MM terkait masalah ini. Dan rencananya besok kita meminta yang bersangkutan (Burhan) hadir ke Kemenag, untuk memberikan keterangan secara langsung kesini (Kemenag)," ujar Anton, kepada bintangpost.com, Rabu (7/2/2018)
Anton juga mengungkapkan bahwa, melalui via telpon, pihaknya juga sudah mengkonfirmasi terkait belum dibagikannya bantuan PIP yang diambil oleh Burhan dari 18 orang siswa-siswi MTs.Ma'arif tersebut.
"Saat kita hubungi tadi, dia memang mengakui bahwa mengambil uang bantuan dari siswa-siswi tersebut. Dengan alasan, rencananya Senin minggu depan dia akan memanggil semua orang tua murid, baik itu MI maupun Mts yang mendapatkan bantuan program ini, untuk memberitahukan kepada mereka kegunaan bantuan dana tersebut," ungkapnya.
Walaupun begitu, kita tetap akan memanggil yang bersangkutan hadir ke Kemenag, untuk mengkonfirmasi secara langsung, pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Burhan selaku ketua yayasan MI.Miftahul Falah dan guru Mts.Ma'arif Pekon Siliwangi Kecamatan Sukoharjo, mengambil uang bantuan program Indonesia Pintar 18 orang siswa-siswi sekolah tersebut.
Selain itu, Burhan juga meminta kepada siswa-siswi yang mendapatkan bantuan tersebut, untuk tidak menceritakan kepada orang tua nya bahwa mereka menerima bantuan PIP tersebut.
Dan bahkan, Burhan mengancam dan mengintimidasi wartawan bintangpost.com, dan akan melaporkan serta menuntut wartawan media ini, jika masih memberitakan permasalahan tersebut. Dengan alasan bahwa katanya, uang bantuan itu tidak diambil oleh dia, dan masih dalam proses untuk dibagikan pada siswa penerima bantuan tersebut. (Cikhan)
