Pesisir Barat (BP) : Wakil Bupati (Wabup) Pesisir Barat (Pesibar) A. Zulqoini Syarif mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten setempat.
Kegiatan dalam rangka percepatan penurunan stunting yang di gelar dalam acara Rembuk Stunting ini, berlangsung di Aula Hotel Sunset Beach, Selasa (6/9/2022).
Dalam sambutannya, Wabup A. Zulqoni menuturkan bahwa persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional. Dan Kabupaten Pesibar sendiri, menjadi salah satu kabupaten prioritas, dari 514 Kabupaten/Kota di indonesia.
Zulqoni juga menjelaskan, bahwa data daru WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah sebesar 20 persen. Secara nasional berdasarkan hasil survei status gizi indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan kementerian kesehatan, angka prevalensi stunting di indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada tahun 2018. Dan Kabupaten Pesibar prevalensi stunting berkisar 22,8%.
"Pemerintah mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14% pada tahun 2024. Itu artinya, kita harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4% dalam 2,5 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya," tuturnya.
Baca Juga :
Sesuai dengan strategi nasional dalam penanggulangan stunting, lanjut Wabup, telah ditetapkan 5 lima pilar pencegahan stunting. Diantaranya, Komitmen dan visi kepemimpinan, Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa, Ketahanan pangan dan gizi, serta Pemantauan dan evaluasi.
Dalam rangka pelaksanaan strategi tersebut, tambahnya, maka pada hari ini kita mengadakan rembuk stunting. Sehingga diminta kepada seluruh perangkat daerah dan stakholder, untuk tetap memantau status gizi kelompok rentan. Dengan menerapkan enam langkah pengendalian pencegahan infeksi nyang tepat.
"Enam langkah ini adalah, Integrasi program untuk menjaga gizi seimbang, Mengamankan rantai pasok pangan yang sehat dan bergizi bagi kelompok rentan, Penyediaan layanan rutin gizi ibu, bayi, dan balita. Lalu Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dalam tata laksana gizi kurang, Penyediaan layanan rutin pencegahan kekurangan zat gizi dan suplementasi gizi mikro, dan juga pengambilan data tepat waktu dan informasi pembaruan keamanan pangan melalui kolaborasi lintas sektor, guna mewujudkan Pesisir Barat bebas Stunting," ungkapnya.
Untuk itu, atas nama pemerintah daerah dan Bupati Pesibar, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini. Semoga hasil dari Rembuk Stunting ini, kedepannya mampu menjadi langkah kita dalam percepatan penurunan stunting di kabupaten ini, pungkasnya.
Diketahui, dalam kegiatan yang dihadiri kakaran Kepala OPD, para Camat, perwakilan TP.PKK, dan para Peratin ini, menghadirkan narsumber yaitu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Rinas Kesehatan Provinsi Lampung. (her)