BINTANGPOST : Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting tergenang air dari drainase di beberapa titik. Genangan terparah terletak pada perbatasan Pekon Gisting Bawah dan Gisting Atas. Di titik ini sebelumnya sudah terjadi genangan dan longsor pada bahu jalan. Meski kini telah ditimbun namun tidak selesaikan permasalahan air yang memenuhi kubangan di sisi jalan sebelah kiri dari Kota Agung. Akibatnya air meluap ke jalan, sedangkan drainase tidak cukup menampung air yang volumenya tinggi. Sebenarnya di tempat ini ada gorong-gorong yang menghubungkan sisi kanan dan kiri jalan untuk jalur air. Namun sekarang kondisinya sudah tersumbat dan terkubur. "Selama dari jaman Belanda sampai sekarang tidak ada perawatan akhirnya gorong-gorong di bawah tersumbat. Inginnya dibuat jembatan jadi air bisa mengalir," ujar Hadiyanto, warga Pekon Gisting Bawah, Senin (5/3/18).
Ia mengaku, apabila tidak dibangun jembatan maka sampai kapan pun setiap hujan, air akan terus meluap ke jalan. Sebab di bagian atas ada aliran air dari gunung dan volumenya meningkat saat hujan. "Ini sudah diketahui oleh PU Provinsi waktu perbaikan bahu jalan, tapi belum ada tindakan. Inginnya dibuat jembatan," ujar Hardiyanto. Akibat kondisi itu maka laju kendaraan tersendat, bahkan sepeda motor banyak yang terhenti karena mesinnya mati atau nyaris jatuh karena arus air cukup kuat. Lambatnya laju kendaraan juga sebagai upaya agar air tidak mengenai warga-warga yang berteduh di pinggir jalan. Kemudian banyak juga bebatuan seukuran kepalan tangan yang berhamburan ke jalan akibat terbawa air.
Kondisi seperti itu terjadi juga di tiga titik lainnya, yakni di jalinbar ruas Dusun Kembang Kantil akibat drainase sempit. Lalu di depan Gereja Santo Pius IX karena ada pertemuan saluran air dari sebelah utara dan ada gorong-gorong yang tersumbat. Lalu di sekitar depan Pasar Gisting dengan panjang sekitar 300 meter akibat trotoar tersumbat. Kondisi itu terus terjadi sampai pada jalinbar ruas Pekon Kuto Dalom. Ada beberapa warga coba membuang sampah di saluran drainase tapi itu percuma sebab volume air yang mengalir tinggi. Belum lagi drainase yang tertutup trotoar dan ada sampah di dalamnya. Semua itu tetap menghambat air dan akhirnya meluap ke jalan.
Sekretaris Dinas
Perhubungan Suroyo yang turun ke lokasi mengaku, masalah di ruas ini sudah dilaporkan
ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU, namun belum ada jawaban.
"Masalah ini sudah dilaporkan tapi belum ada tindaklanjut, kami sebagai
pihak daerah hanya bisa melaporkan sebab ini jalan negara,"
ujarnya.(sis)