Belum lama ini kembali dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya Oknum guru SMA Negeri di wilayah Bandar Lampung dilaporkan ke Polisi, diduga cabuli muridnya. Kasus ini telah di tangani oleh Polresta Bandar Lampung, sebagai berita terkait di situs yang sama. Miris dan kecewa tentunya, karena sekolah adalah tempat dimana anak-anak menimba ilmu, di tempa untuk membangun karakteristik anak bangsa, melalui lembaga ini tangga demi tangga dilalui, dari tingkat dasar hingga ke perguruan tinggi.
Sepertinya kasus yang mendera pendidikan kita saat ini, akan terus menghantui tidak hanya masyarakat umum namun juga dinas terkait karena ulah segelintir oknum, karena akar permasalahanya tidak kunjung ditemukan. Pendidikan pada hakekatnya kebutuhan setiap individu dalam rangka meningkatkan kualitas hidup di dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Maka sejalan dengan itu, pemerintah mencanangka pendidikan jauh-jauh hari, untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas agar mampu menjadi penerus masa depan bangsa ini. Namun sangat disayangkan, kasus demi kasus yang berkaitan dengan dunia pendidikan kian mengkhawatirkan.
Selain banyak kasus pencabulan dari oknum guru terhdap muridnya, ada juga tawuran antar pelajar terjadi di mana-mana, pelajar yang melawan guru yang sempat viral di medsos, bahkan sampai bullying teman sesama pelajar marak terjadi hingga menghantarknya pada kematian, masih segar di ingatan kita salah satu guru kesenian meninggal dunia diduga habis dipukul anak didiknya mengakibatkaan batang lehernya patah, dan masih banyak lagi kasus lainnya.
Setiap saat kita mendengar kasus yang terjadi di dunia pendidikan, sesak rasa dada ini, bagaimanapun ada yang salah di dalam sistem pendidikan kita. Guru sebagai tauladan, akan tercermin dari prilaku anak didiknya, namun ternyata setiap kasus memiliki kisah tersendiri. Tidak semua karena salah tenaga pendidik , begitu juga tidak semua karena anak didiknya.
Renungan untuk kita bersama, apakah pemerintah sebagai lembaga yang memiliki peran besar dan masyarakat sebagai pengontrol atas kebijakan pemerintah benar-benar telah maksimal melaksanakan perannya. Sudah optimalkah kita?. Jangan-jangan kita masih belum menyadarinya, ancaman generasi saat ini sungguh sangat luar biasa, kehidupan yang serba bebas (baca-Liberal) semakin nyata merusak generasi, dari free sex, gaya hidp hedon(senang-senang semata).
Indonesia dalah Bangsa yang beragama, dan Islam adalah agama sekaligus sistem yang mampu menyelesaikan permasalah kita. Di dalam sistem pendidikan Islam yang di tanamkan kepada anak-anak adalah pendidikan berbasis aqidah, ada peran antara keluarga, masyarakat dan penguasa (pemerintah). Output atau hasil dari pendidikan yaitu untuk menjadikan indvidu-individu menjadi orang yang berkepribadian Islam. Karekteristik ini yang akan terus melekat dalam diri nya. Dan memang tidak cukup ketaqwaan individu semata , adanya kontrol masyarakat, dimana lingkungan mereka hidup senantisa memberikan rasa aman. (***)
Oleh : Eka Suwitaningsih
(Ibu Rumah Tangga, Komunitas Ibu Peduli Generasi)