Pringsewu, (BP) : Berdasarkan data BPS dalam skala Provinsi luas lahan kritis di Provinsi Lampung pada tahun 2018 telah mencapai 381.933 hektar dan lahan sangat kritis mencapai 21.977 hektar.
Hal tersebut diungkapkan Kadis Pengairan Provinsi Lampung Budi Dharmawan mewakili Gubernur Lampung pada peringatan Hari Air Dunia ke-30 di Bendungan Way Sekampung Pringsewu, Rabu (30/03/22).
Menurut Budi Dharmawan, sangat diperlukan komitmen bersama semua pihak dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Terlebih, kemampuan pemerintah Provinsi untuk melakukan rehabilitasi masih sangat terbatas. Oleh karena itu pihaknya mengapresiasi Kementerian PUPR melalui Balai besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung yang telah rutin melaksanakan kegiatan tanam pohon sebagaimana dilakukan pada puncak peringatan Hari Air Dunia tahun ini.
"Saya berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan pemeliharaan yang intensif dan menjadi tanggung jawab bersama sehingga pekerjaan ini tidak sia-sia", harapnya.
Budi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan kegiatan konservasi air serta menjaga kelestarian alam agar generasi penerus dapat merasakan manfaatnya, terlebih saat ini sedang dihadapkan pada persoalan air baik secara kualitas maupun kuantitas.
Baca juga :
Sementara itu, Bupati Pringsewu Sujadi mengatakan kegiatan penanaman pohon penghijauan merupakan upaya untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam lingkungan. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Pihaknya saat ini juga sedang mempersiapkan 50 hektar lahan di Way Pagasan untuk wisata bambu. "Berharap nantinya akan ada investor yang menanamkan modalnya untuk membangun wisata bambu tersebut", harapnya.
Dalam pada itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Alexander Leda mengatakan masalah pengelolaan air menjadi perhatian serius, terutama bagaimana agar dapat mempertahankan kondisi air tanah yang debitnya semakin lama semakin berkurang.
"Oleh karena itu, upaya yang dilakukan diantaranya adalah dengan menanam di empat lokasi yakni Bendungan Way Sekampung dan Embung Gunung Raya di Pringsewu, Bendungan Batutegi di Tanggamus dan Bendungan Margatiga di Lampung Timur, dengan jumlah terbanyak di Bendungan Way Sekampung", katanya.
Lebih lanjut dikatakan Alex pada kegiatan bertema 'Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan' atau MANTAB, yang juga dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, bahwa yang menjadi persoalan kedepan bukan lagi masalah ekonomi, tetapi masalah air, karena air sudah menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan orang, tetapi ketersediaannya semakin sedikit. "Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak dengan caranya masing-masing untuk selalu menjaga lingkungan alam di sekitarnya", ajaknya.
Pada peringatan Hari Air Dunia ke-30, BBWS Mesuji Sekampung menanam sebanyak 11.500 bibit, diantaranya jenis bambu petung dan buah-buahan, seperti rambutan, sawo, sukun, durian, alpukat dan jambu Jamaika.(Anton)