BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam pembangunan daerah dan bersinergi dengan stakeholder. PTPN VII jalin nota kesepahaman dengan DPP Apindo Lampung dan beberapa BUMN dalam pengembangan SDM yang ada di Lampung.
Penandatanganan nota kesepahaman DPP Apindo Lampung oleh ketua Umum Ary Meizari Alfian dan SEVP Bussines Support PTPN VII, Okta Kurniawan ini, disaksikan langsung oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Pemerintah daerah, Telkomsel dan OJK, Selasa (7/12/2021).
Kegiatan tersebut dikemas dalam peresmian rumah Inovatif dan Kreatif berlokasi di jalan Sultan Agung, Way halim, Kota Bandarlampung. Hasil kolaborasi dari pemerintah Pemprov Lampung, OJK dan beberapa pihak termasuk pendampingan para pelaku UMKM yang ada di Lampung.
SEVP Bussines Support PTPN VII, Okta Kurniawan menyampaikan, nota kesepahaman ini adalah untuk saling mendukung dan bersinergi dalam peningkatan perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha di Provinsi Lampung.
"Hal ini juga sebagai bentuk mendukung percepatan pembangunan Provinsi Lampung melalui optimalisasi sumberdaya yang dimiliki," ujarnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5612/statistik-perkebunan-2021-ptpn-vii-terbaik
Sedangkan Ketua DPP Apindo Provinsi Lampung, Ary Meizari Alfian menyebut bahwa, peresmian rumah inovatif dan kreasi UMKM itu diharapkan menjadi jembatan penghubung guna membangkitkan ekonomi.
Sebab, lanjut dia, dimasa pandemi covid-19 ini banyak yang terdampak. Salah satunya para pelaku UMKM. Karena itu, DPP Apindo Lampung mendirikan rumah inovatif dan kreasi UMKM, guna membangkitkan kembali geliat ekonomi kerakyatan.
"Di rumah inovatif ini, para pelaku UMKM mendapatkan pembinaan, pendampingan dan pelatihan serta pemasaran. Sehingga produk UMKM di Lampung, dapat berdaya saing di pasar nasional dengan berbagai inovasi dan kreatif," tuturnya.
Sementara, Ketua Dewan Penasihat DPP Apindo Lampung, Zulkifli Hasan menambahkan, rumah inovatif tersebut dapat memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM. Sehingga, mempunyai keterampilan untuk memasarkan hasil produksinya.
Meski demikian, kata Zulkifli, para pelaku UMKM harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Baik provinsi maupun kabupaten/kota.
"Pelaku UMKM juga memerlukan berbagai akses. Yaitu berupa permodalan dan tata cara pemasaran serta pembinaan untuk menunjang kreativitas. Sehingga para pelaku UMKM dapat berjalan mandiri, dan itu perlu mendapat perhatian dair pemerintah daerah," ungkapnya. [red]