BINTANGPOST : Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni berhasil meringkus 3 orang tersangka perampokan kantor BPJS Kesehatan Rajabasa pada Rabu, 29 November 2017 dini hari kemarin.
Ketiga tersangka ditangkap dan langsung diamankan saat hendak kabur ke Pulau Jawa menggunakan mobil Daihatsu Xenia dengan nomor polisi B 1728 UYD .
Petugas kepolisian menangkap kawanan perampok itu saat sedang melakukan razia rutin di pintu pemeriksaan seaport interdiction Bakauheni sekitar pukul 12.00 wib.
Identitas dari ketiga tersangka tersebut merupakan warga OKU Timur, Sumatera Selatan.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra mengatakan, tertangkapnya ketiga tersangka bermula dari kecurigaan petugas atas gerak gerik ketiga tersangka saat hendak di periksa oleh petugas
Setelah dilakukan pemeriksaan pada kendaraan yang tumpangi ketiganya, didapati barang bukti berupa laptop, tab , uang puluhan juta rupiah dan beberapa alat-alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan perampokan.
"Barang bukti yang kami dapatkan dicurigai hasil kejahatan. Kami lalu berkoordinasi dengan polres jajaran. Dan ada informasi tindak kejahatan pencurian dengan pemberatan di Bandar Lampung," ujar AKBP Adi Ferdian Saputra.
Setelah dilakukan introgasi terhadap ketiga tersangka, mereka mengakui sebagaii pelaku tindak kejahatan di Kantor BPJS Bandar Lampung dan kantor BPJS Metro.
Selain ketiganya, juga ada 3 rekan mereka lainnya yang masih dalam pengejaran polisi.
Terpisah, Wakapolsek Kedaton Akp Teguh Wiwaha mengatakan, Empat pekerja BPJS Kesehatan sempat disandra oleh kawanan perampok yang sedang mengerjakan aksinya di Kantor BPJS Kesehatan Rajabasa.
"Jadi dua security BPJS sempat diikat dengan sarung dan dibungkam mulutnya. Sedangkan dua orang yang sedang lembur disekap di musholla," sebut Wakapolsek Kedaton AKP Teguh Wiwaha saat ditemui di kantornya.
Menurut Teguh, security dan juga pegawai yang lembur ini tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran kawanan perampok ada 6 orang.
"Ya mereka tidak bisa berbuat apa-apa, perampoknya ada 6 orang, dengan bersenjatakan golok dan linggis, dua orang yang dimushola juga sudah diancam dengan linggis," katanya.
"Jadi diancam kalau dia teriak nanti ditujah dengan linggis," tukasnya.
Hal ini agak menyulitkan anggota polisi untuk menulusuri pelaku perampokan yang terjadi pada dini hari tadi.
Teguh Wiwaha mengatakan tim inafis Polresta Bandar Lampung yang terjun di tempat kejadian perkara tidak mendapati sidik jari para pelaku.
"Tim Inafis tadi tidak menemukan sidik jari dan juga tapak kaki, diperkirakan pencuri menggunakan sarung tangan dan sepatu boot," tuturnya Rabu, (29/11/ 2017).
Masih menurut Teguh Wiwaha, kawanan pencuri bisa masuk dengan cara melompati tembok depan.
"Ya meski tidak ada sidik jari, masih ada rekaman CCTV yang ada di depan luar kantor BPJS," ujarnya.
Saat ini pihaknya akan menyelidiki dahulu kasus ini dan mengumpulkan kesaksian dari 4 orang yang disandera.
"Ini akan terus kami lakukan penyelidikan, kan sudah kita kantongi dari hasil CCTV di depan kantor," tutup Teguh.
Akibat dibobol maling, Kantor BPJS Kesehatan Rajabasa mengalami kerugian dengan total Rp 85 Juta.
Total kerugian ada Rp 85 juta, yang mana telah menggondol uang tunai yang tersimpan dibrankas sebesar Rp 24.826.456, dan beberapa alat invetaris berupa laptop dan juga alat elektronik.
Setelah itu pelaku melarikan diri melalui pintu depan dengan menggunakan satu unit mobil yang sudah menunggu didepan.(Dji-aap)