BINTANGPOST: Tim Dompet Dhuafa berusaha mencapai Pulau Sebesi yang belum mendapatkan akses bantuan medis, namun tertahan di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan.
Sekretaris Desa Way Muli, Syamsiar, mengatakan Jumlah penduduk 815 KK (2816 jiwa), mereka mengungsi di tenda-tenda darurat dan rumah warga.
"Wilayah paling terdampak dusun 3 Alhamdullilah tidak terdapat korban meninggal dunia namun 70 rumah rusak berat". terang Syamsiar, Selasa (25/12/18).
Sementara Umaradinnul Islam dari Dompet Duafa mengatakan, kebutuhan yang sangat diperlukan Pulau Sebesi yaitu Logistik, Bahan Bakar Minyak, Tim medis, serta Obat-obatan.
"Tim Dompet Dhuafa baik medis maupun logistik berusaha ke Pulau Sebesi dari Pelabuhan Canti, Kalianda, Lampung Selatan, namun gagal karena perahu yang mau disewa tidak berani ke P.Sebesi "jelas dia.
Untuk Dapur Umum, menurut Kadiskominfo Lampung Selatan M. Sefri Masdian, berjalan atas swadaya masyarakat. Malam kemarin (Senin, 24/12) Dompet Dhuafa Lampung bersama tim kesehatan RS AKA Sribhawono melakukan Aksi Layan Sehat bagi 700 pengungsi di Desa Cugung.
Setelah melakukan pembersihan jalur untuk evakuasi dan mobilitas bantuan lancar untuk sampai ke lokasi, salah satunya Way Muli, Rajabas, Kabupaten Lampung Selatan.
"Seharusnya, semua lembaga yang turun ke lokasi bencana, berkoordinasi dengan kami," ujar M. Sefri Masdian di Posko Penanganan Darurat Bencana Tsunami Kabupaten Lampung Selatan, saat menyambut Petugas Dompet Dhuafa Lampung.
Pada agenda tersebut Diskominfo menyambut baik kedatangan Dompet Dhuafa Lampung untuk bertukar data yang diperoleh dan aktivitas yang dilakukan untuk penyintas tsunami Selat Sunda. Diskominfo berharap semua pihak bisa saling berkoordinasi sehingga proses pendataan korban segera selesai.
Diketahui, Dompet Dhuafa Lampung membuka posko di RT 2 Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan. Sementara ini, layanan yang diberikan Dompet Dhuafa Lampung yakni Evakuasi dan Respons, Aksi Layan Sehat, Pos Hangat, dan Dapur Umum kepada lebih 100 Kepala Keluarga target.(rell)
