PESAWARAN-BINTANGPOST : Dalam rangka menyongsong pilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang, Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) kabupaten Pesawaran menghadiri Konsolidasi Nasional III, yang diadakan oleh KPP.RI di gedung Nusantara V komplek DPR RI Jakarta 16-17 November 2017. Konsolidasi nasional KPP.RI ini digelar, untuk membahas tentang keikutsertaan perempuan di parlemen, yang setidaknya memiliki 30 persen keterwakilan perempuan dalam parlemen, baik di DPR.RI DPRD provinsi dan kabupaten.

Ketua KPP Pesawaran Hj.Erlinda Widiastuti menuturkan kepada media ini bahwa, dalam konsolidasi tersebut membahas tentang strategi kaum perempuan dalam berpolitik. Sehingga target 30 persen keikutsertaan perempuan di parlemen dapat terwujud. "KPP adalah perkumpulan wanita yang duduk di parlemen, baik di DPR.RI, provinsi maupun kabupaten. Dan untuk DPRD kabupaten Pesawaran, seluruh anggota KPP hadir dalam acara konsolidasi Nasional ke III ini. Karena dalam acara kali ini, dibahas tentang strategi berpolitik dalam menyongsong pemilu legislatif 2019 mendatang," ungkapnya.

Dia juga mengatakan, konsolidasi mengusung tema meningkatkan representasi politik perempuan pada pemilu 2019 ini, membahas juga tentang cara berpolitik yang baik. Sehingga kaum perempuan, dapat bersaing dengan para politisi laki-laki dalam pemilu mendatang. "Kefiatan ini menguntungkan bagi para politisi-politisi perempuan, karena selain membahas tentang cara strategi berpolitik, juga dibahas tentang cara berpolitik yang baik. Sehingga kaum perempuan bisa bersaing dengan para laki-laki dalam berpolitik," jelas politisi partai Golkar ini.

Dia berharap, dengan turut sertanya seluruh legislator wanita DPRD Pesawaran dalam Konsolidasi Nasional ini, mampu memotivasi seluruh kader wanita agar bisa lebih maksimal dalam berjuang dan memenangkan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan legislatif 2019 mendatang.

"Banyak pelajaran yang bisa didapat dalam kegiatan ini, karena selain dapat bertemu dan bersilahturahmi dengan para legislator wanita dari seluruh Indonesia, kegiatan ini juga banyak didapat pembelajaran tentang bagaimana berpolitik yang baik, tanpa harus melakukan pelanggaran. Terutama pada masa-masa kampanye nanti," pungkasnya. (Red)