Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jati Mulyo Lamsel

Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jati Mulyo Lamsel Foto. Jito bintangpost.com.

Lampungselatan (BP) : Ketua DWP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dra. Hj. Lilik Umi Nashriyah, M.Pd, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).

Kunker tersebut dalam rangka sosialisasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lamsel, yang berlangsung di Taman Jati Agro, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, kabupaten setempat, Selasa (7/3/2023).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua TP.PKK Lamsel Winarni Nanang Ermanto, Duta Stunting Kabupaten Lamsel Eka RiantinawatiI, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Firdaus Adam, Camat Jati Agung Yani Thamrin, dan Ketua DWP Kabupaten Lamsel Asep Jamur.

Turut hadir juga, Plt. Kadis Pendidikan Lamsel, Anggota DPRD Lamsel Fraksi PDIP  Rosdiana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamsel Erdiansyah, dan Kepala Desa se-Kecamatan Jati Agung.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/8017/ketua-tppkk-lamsel-buka-penilaian-lomba-desa-tingkat-kabupaten-di-jati-agung

http://bintangpost.com/read/7988/hari-bhakti-kesehatan-polres-lamsel-gelar-sunat-massal

Eka RiantinawatiI Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang membacakan sambuat Bupati Lamsel menyampaikan. Stunting saat ini merupakan Isu Nasional yang telah menjadi pusat perhatian semua pihak dari Pemerintah Pusat maupun Daerah sampai ke Desa-Desa. Apalagi, penurunan Stunting merupakan tanggung jawab seluruh sektor pemerintahan, yang melibatkan banyak pihak dan seluruh elemen masyarakat, karena dengan kepedulian dari semua pihak, kasus stunting dapat kita tanggulangi dengan baik.

Sebagai salah satu upaya dalam merealisasikan program penanganan dan pencegahan Stunting di Lampung Selatan, Eka juga mengungkapkan bahwa, Pemkab Lamsel telah melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pembinaan, yang terintegrasi di setiap wilayah pedesaan.

"Dan kami juga, membentuk Sekretariat khusus Tim Penanganan dan Pencegahan Stunting dari tingkat Kabupaten, hingga ke desa, dengan kolaborasi lintas sektor," ungkapnya. 


Sementara itu, menurut Duta Stunting Kabupaten Lamsel Winarni Nanang Ermanto menambahkan, Stunting merupakan dampak jangka panjang dalam meneruskan generasi. apabila generasi selanjutnya kurang berkualitas maka ke depan Indonesia tidak dapat bersaing karena SDM yang kurang memadai.

Untuk itu dia berharap, Kepala Desa dan aparatur desa, dapat mengalokasikan Dana Desa untuk melakukan pengawasan terhadap warga yang terindikasi stunting.

"Dengan kehadiran Ibu Lilik Umi Nashriyah ini, diharapkan akan memberikan wawasan serta pengetahuan dalam upaya percepatan penanganan serta pencegahan Stunting. Agar kami dapat lebih baik lagi dalam pelaksanaan program-program pencegahan stunting di kabupaten ini," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Lilik Umi Nashriyah, M.Pd, selaku Ketua DWP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyampaikan. Acara sosialisasi ini merupakan realisasi program DWP bidang sosial budaya, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Lampung Selatan. Serta bantuan dalam mendukung program pemerintah pusat, yaitu percepatan bantuan dan penurunan stunting.

Dia mengungkapkan, berdasarkan riset 2018, 23% persen anak sudah stunting saat dilahirkan akibat kurangnya asupan pada saat kehamilan. Dan mayoritas stunting yang terjadi di daerah, diakibatkan kurangnya pengetahuan, kekurangan nutrisi, gaya hidup, kebersihan serta lingkungan. 

"Maka dari itu, percepatan penurunan angka stunting merupakan isu nasional yang menjadi fokus dari pemerintah pusat dalam menurunkannya. Dengan bekerjasama antar instansi pemerintah, agar mendapatkan hasil maksimal dalam percepatan menurunkan angka stunting," jelasnya.

Selain itu, Lilik juga mengapresiasi kepada Pemkab Lampung Selatan dalam menurunkan angka stunting yang mendapatkan banyak prestasi di tingkat nasional maupun tingkat provinsi. 

"Saya sangat mengapresiasi Kabupaten Lampung Selatan, karena menjadi salah satu daerah percontohan penanganan stunting yang dinilai baik tingkat nasional. Dan ini dapat dilihat dari data e-PPBGM, bahwa data Penurunan Prevalensi Stunting Lampung Selatan dari tahun 2019 menurun hingga 2,04% di tahun 2022," ucapnya.

Dan semoga, dengan segala program yang diterpakan kedepannya nanti, Kabupaten Lampung Selatan akan terbebas dari stunting, pungkasnya. (Jito)








   

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Lampung Selatan.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment