BINTANGPOST : Berdasarkan data BPS Lampung angka kemiskinan cenderung menurun. Pada tahun 2015 persentase penduduk miskin Provinsi Lampung sebanyak 14,35 %, pada tahun 2017 turun menjadi 13,69%., dan diawal tahun 2018 menjadi 13,04%. Demikian sambutan tertulis Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, yang dibacakan Sekretaris Dinas M. Risco Irawan pada acara Sosialisasi Program Penanganan Fakir Miskin Perdesaan di Bandarlampung, Kamis (27/7).
Menurut Sumarju, Gubernur Lampung; M.Ridho Ficardo pada setiap kesempatan selalu mengharapkan percepatan pengentasan kemiskinan serta meningkatkan ekonomi keluarga. Salah satunya upaya yang dilakukan pemerintah yakni melalui pendekatan Kelompok Usaha Bersama(KUBE). "Berdasarkan verifikasi yang dilakukan pada tahun 2018 di daerah perdesaan telah diprogramkan sebanyak 50 KUBE atau 500 Keluarga. Pada tahun 2018 ini, hanya mampu dialokasikan di Kabupaten Mesuji sebanyak 20 KUBE dan Kabupaten Tanggamus sebanyak 30 KUBE. Masing-masing KUBE menerima bantuan modal usaha sebesar 20 juta melalui castransfer", ungkap Marju.
Risco menekankan bahwa melalui KUBE dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial para kelompok miskin yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari, meningkatnya pendapatan keluarga, pendidikan dan derajat kesehatan. Selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan dinamika kehidupan kelompok sosial seperti: pengembangan hubungan sosial yang semakin harmonis, pengembangan kreatifitas, menumbuhkan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, meningkatkan sikap kemandirian, kemauan dan lain-lain. Dengan demikian anggota KUBE menjadi sumber daya manusia yang utuh dan mempunyai tanggung jawab sosial ekonomi terhadap diri, keluarga dan masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Melalui pendekatan KUBE ini diharapkan kelompok sasaran mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya alam, sosial, ekonomi, sumber daya manusia dan lingkungan serta sumber-sumber disekitarnya untuk kepentingan pengembangan potensi yang dimiliki.
Sosialisasi yang berlangsung
selama tiga hari ini, diikuti 60 peserta
berasal dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota
se Provinsi Lampung. Diharapkan para pembina mampu mengintegrasikan sumber daya
di desa dalam kepentingan kelompok. Sebagai narasumber dalam kegiatan ini yakni
dari Direktur Fakir Miskin Perdesaan; Kemensos RI, Dinas Sosial Provinsi; Bank
Indonesia Perwakilan Lampung, dan Bulog Divre Lampung. (Rls).