PTPN I Reg.7 Beri Penghargaan Masa Pengabdian Karyawan

PTPN I Reg.7 Beri Penghargaan Masa Pengabdian Karyawan Foto. Ist.

Bandar Lampung (BP) : Setiap tahun, PTPN I Regional 7 memberi penghargaan kepada karyawan yang melewati masa pengabdian kerja 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun, dan 35 tahun. Tradisi ini diselenggarakan bersamaa dengan resepsi Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. 

Di Kantor Regional Bandar Lampung, agenda dilaksanakan di Gedung Serba Guna Kolaboratif Komplek Perumahan PTPN I Regional 7 Bandar Lampung usai upacara bendera, Minggu (17/8/2025).

Suasana penyerahan penghargaan terlihat wibawa karena para penerima penghargaan mengenakan stelan jas lengkap, sedangkan yang puteri mengenakan kebaya dengan riasan salon. Suka cita begitu terasa ketika Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun didampingi SEVP Operation Wiyoso, dan SEVP Business Support Iskandar Dewantara menyematkan tanda jasa berupa pin dan menyerahkan piagam penghargaan. 

Prosesi sedikit hening ketika Ella Prandua Febrianti, salah satu penerima terlihat sesungukan saat menerima sematan pin. Rupanya, gadis 22 tahun itu mewakili Prasetia, ayahnya, Asisten Tanaman di Kebun Senabing yang meninggal dunia sekitar sebulan sebelum menerima penghargaan.

Baca Juga :

"Saya inget bapak. Bapak seorang pekerja keras yang menghidupi kami dari kerja kerasnya sebagai karyawan di PTPN I sejak 25 tahun yang lalu. Beliau meninggal sebulan lebih yang lalu, sudah empat puluh hari. kami tinggal di Ketahun (salah satu Kebun milik PTPN I Regional 7 di Bengkulu) dan dua tahun lalu Bapak pindah tugas ke Senabing. Tetapi, beliau meninggal dalam tugas," kata Ella, sapaan akrabnya usai acara.

Dalam sambutan pada acara itu, Region Head Tuhu Bangun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para karyawan yang secara terus menerus dan loyal bekerja di PTPN I Regional 7 dengan penuh dedikasi. Ia meminta, penghargaan yang diberikan menjadi ruang introspeksi, kontemplasi, dan titik balik untuk meningkatkan kontribusi kepada perusahaan.


Tuhu Bangun juga menyampaikan rasa hormat kepada keluarga, baik istri maupun suami, juga anak-anak yang terus mendampingi pasangannya bekerja di PTPN I Regional 7. Dia menyebut, peran keluarga sangat besar dalam mendukung tercapainya kinerja seseorang untuk membaktikan dirinya dengan karya terbaiknya.

"Saya atas nama Board of Regional Management (BRM) menyampaikan terima kasih atas dedikasinya selama ini. Pengabdian 20, 25, 30, bahkan sampai 35 tahun bukan waktu yang singkat. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk introspeksi, kontemplasi, apa yang sudah kita dapat dari perusahaan dan apa yang sudah kita berikan kepada bangsa melalui perusahaan yang kita cintai ini. Masih ada waktu untuk berbenah dan meningkatkan kontribusi kita. Mari kita tinggalkan legacy yang baik sebagai tinggalan yang bermanfaat untuk anak cucu kita," kata dia.

Lebih jauh, Tuhu Bangun juga mengutip sejarah panjang perjalanan PTPN I Regional 7. Ia menyebut, sejak dinasionalisasi pemerintah pada 1958, PTPN telah berkontribusi kepada pembangunan nasional dalam banyak aspek. Dari pengamanan aset negara, membuka pusat-pusat ekonomi baru di pelosok negeri, menyediakan lapangan kerja, dan melakukan transfer budaya maju kepada masyarakat terbelakang, dan lainnya, PTPN I Regional 7 digerakkan dengan penuh dedikasi oleh para pendahulu.

"Kita masih eksis dan bertahan saat ini karena jasa para pendahulu kita yang bekerja keras di kebun-kebun yang jauh di sana. Mereka bekerja dengan penuh semangat, rela meninggalkan kampung halaman dan fasilitas lainnya, bahkan banyak yang gugur dan dikuburkan di sana. Termasuk saudara kita Pak Presetia, Asisten Tanaman Ketahun, yang meninggal dan hari ini seharusnya menerima penghargaan dan harus diwakili oleh putrinya. Ini adalah pelajaran bahwa dedikasi kita akan dicatat oleh sejarah," kata Tuhu Bangun.

Baca Juga :

Di tengah sambutan apresiasinya, Tuhu Bangun juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen perusahaan, terutama para pekerja lini lapangan seperti penyadap karet, pemetik teh, operator pabrik, dan lainnya. Ia mengutip neraca keuangan perusahaan yang pada semester I 2025 sudah mencatatkan positif. Angka-angka positif itu, kata dia, adalah hasil jerih payah yang terorganisasi dengan baik, dari proses pemeliharaan tanaman, penggalian produksi, pengangkutan, pengolahan, meliputi aspek teknis, pengawasan, dan aspek non teknis lainnya.

"Secara keseluruhan saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh jajaran. Saya dan BRM tidak ada apa-apanya kalau bapak ibu tidak bergerak progresif. Terutama bapak ibu para penderes atau penyadap. Saya hormat dan bangga dengan bapak ibu karena hasil jerih payah Anda menjadi wasilah kemaslahatan kita bersama. Sekali lagi terima kasih dan salam hormat untuk keluarga," kata dia.

Kesempatan bertemu dalam suasana sukacita, dalam balutan busana terbaik, dan dengan desain dekorasi acara yang cukup megah, kesempatan itu digunakan untuk foto-foto bersama. Berbagai pose dan berganti-ganti peserta, panggung dengan nuasan merah putih itu terus diterangi oleh kilat lampu kamera yang menyala-nyala. 


Pada kesempatan yang sama, Panitia juga menghadirkan belasan anak yatim untuk menerima santunan. Belasan anak yatim dari Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin dan dari masyarakat sekitar perusahaan itu mewakili 150 anak yatim yang diberikan santunan oleh perusahaan. Dana santunan berasal dari perusahaan dan donasi dari para karyawan.

"Alhamdulillah kami juga menyisihkan dana untuk diberikan kepada 150 anak yatim. Mereka tidak kami undang semua, tetapi kami ambil perwakilan sebanyak 20 anak. Nanti yang lainnya kami kirimkan langsung kepada anak-anak kita," kata Agus Faroni, Ketua Panitia yang juga Kabag. Sekretariat dan Hukum PTPN I Regional 7. (rls-doy)








Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment