"Upaya ini juga akan mendorong ekosistem KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) pada UMK."
DENPASAR-BINTANGPOST : Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN berinovasi dalam mengembangkan program gerobak motor listrik untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro kecil (UMK). Program gerobak motor listrik ditujukan agar pelaku UMK dapat lebih hemat pada sisi operasional bahan bakar serta lebih ramah lingkungan.
Program ini ditandai dengan penyerahan bantuan 11 unit gerobak motor listrik atau Molis Booth senilai Rp 751.132.800,- oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, kepada 11 pelaku UMK di Bali, Senin (25/10).
"UMK merupakan salah satu garda terdepan dalam pembangkit ekonomi masyarakat, apalagi setelah pandemi. Oleh karena itu, PLN Peduli secara nasional menyiapkan sebanyak 77 unit molis booth senilai total Rp 5 miliar khusus untuk membantu para pelaku UMK agar dapat meningkatkan produktivitas," jelas Zulkifli Zaini.
Zulkifli juga menambahkan, moda transportasi gerobak motor listrik ini diharapkan mampu mendorong kendaraan listrik berbasis baterai sebagai solusi transportasi yang _zero pollution_ sehingga menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke listrik.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana menjelaskan, program penyerahan gerobak motor listrik ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan omset UMK di tengah pandemi COVID-19 melalui strategi perluasan pemasaran dan efisiensi operasional dengan memanfaatkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
“Kami berharap melalui penyaluran bantuan ini, UMK dapat meningkatkan perekonomiannya sekaligus berkontribusi terhadap penggunaan moda transportasi yang green atau lebih bersih,” ungkap Udayana.
Udayana juga menjelaskan demi mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), PLN mencanangkan program yang berbasis pada Creating Shared Value (CSV) yakni dalam berbisnis juga memperhatikan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan.
“Sehingga dalam menjalankan bisnisnya, PLN juga menciptakan manfaat bersama masyarakat, dengan tujuan untuk memberikan dampak positif bagi perusahaan dan masyarakat,” kata Udayana.
Tujuan SDGs yang ingin dicapai antara lain tanpa kemiskinan, mencapai kesetaraan gender, memperoleh pekerjaan yang layak dan peningkatan perekonomian serta kemitraan yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan.
Made Liyadi, salah seorang pemilik UMK bernama Ma'ira yang mengolah berbagai makanan seperti abon ayam, abon ikan, dana bon papaya serta berbagai keripik di Buleleng mengungkapkan kegembiraan atas pemberian bantuan oleh PLN ini.
“Terima kasih atas bantuannya pemberian motor listrik ini, sehingga yang dulu pemasaran hanya kami lakukan di lingkungan sekitar, sekarang kami dapat memperluas pemasaran dengan tambahan bantuan ini,” jelas Made Liyadi.
Selain Ma’ira, kesebelas UMK terpilih lainnya antara lain Arminta Sari Kedelai, Warung Andira, Rare Bali, Warung Bu Rena, Keripik Sari Tahu, Warung Sri Tanjung, Warung Dewi Sri, Warung Gita Jaja Bali, Kantin Bu Nur, dan Warung Kenak ini merupakan UMK yang bergerak di bidang kuliner yakni pengolahan makanan tersebar di masing-masing kabupaten di Bali.
“Kami merupakan pelaku usaha yang memasarkan produk dengan berjualan keliling, tentu bantuan ini nantinya mampu memajukan usaha kami sehingga penjualan meningkat, dan produk kami makin dikenal masyarakat,” tandas Made.(*)