TANGGAMUS-BINTANGPOST : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus belum mengetahui adanya rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah, akibat longsor dan ambrolnya talud pada, Minggu (10/10/2021) lalu, di RT.21 RW.07 lingkungan Pancaniti, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung, kabupaten setempat.
Seperti yang diungkapkan Darsum, Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Tanggamus bahwa, pihaknya tidak mengetahui adanya musibah di Kelurahan tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya dan pihak BPBD setempat baru mengetahui setelah dimintai tangapan, terkait musibah tersebut.
"Kita tidak mengetahui adanya kejadian itu. Kita baru tau sekarang ini," tuturnya, kepada media bintangpost.com, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5348/beberapa-rumah-warga-dusun-pancaniti-rusak-akibat-tanah-longsor
http://bintangpost.com/read/5361/bupati-tanggamus-serahkan-bantuan-untuk-penyandang-disabilitas
Menurut dia, pihaknya akan segera mencari tahu peristiwa tersebut, dan melakukan kordinasi dengan pihak terkait, tentang adanya kejadian itu.
Karena, katanya, pihak BPBD Tanggamus dalam bekerja harus ada rekomendasi. Apalagi saat ini, BPBD Tanggamus tidak ada anggaran terkait penanganan seperti peristiwa yang terjadi di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung ini.
"Kalau ada laporan masuk, kita pasti menurunkan tim untuk survei ke kokasi. Dan untuk bantuannya, pasti akan kita tindak lanjuti dan kordinasikan jika ada permohonan atau proposal yang masuk ke kami (BPBD, red)," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, beberapa rumah warga di Dusun Pancaniti RT.21 RW.07 Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, mengalami kerusakan cukup parah akibat tanah longsor saat terjadi hujan deras diwilayah tersebut pada Minggu, 10 Oktober 2021 lalu.
Sehingga menyebabkan ambrolnya talud sepanjang 8 meter akibat air hujan yang menggerus sisi sungai.
"Penyebab terjadi kerusakan, akibat air hujan yang menggenang karena tidak adanya drainase. Ditambah lagi aliran sungai yang deras, sehingga bagian belakang rumah saya tergerus dan mengalami longsor serta rusak parah," ujar Ujang Suryadi, pemilik rumah yang rusak akibat longsor.
Ditambahkan Erlan, selaku Camat Kota Agung bahwa, terjadinya longsor tersebut dikarenakan debit air yang cukup tinggi yang mengalir ke sungai dan mengikis tanah sekitaran rumah dipinggir sungai.
"Aliran sungainya juga berkelok-kelok. Sehingga karena derasnya air sungai, mengakibatkan talud sungai tertumbur aliran air sungai yang deras sehingga mengikis tanah dan mengakibatkan terjadinya longsor," jelas Erlan.
Atas kejadian tersebut, Camat meminta untuk membangun dreinase, melalui pengajuan anggaran kelurahan. Sedangkan untuk talud, pihaknya akan mengajukan proposal ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tanggamus.
"Kalo ini dibiarkan berlarut- larut, bisa sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar," tutup nya. [Zul]