BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Mi Ayam Shafira, usaha yang ditekuni Syaiful bersama istrinya Ida sejak tahun 2016 lalu terus mengalami kemajuan dan peningkatan. Semakin hari, pelanggan makin banyak dan varian mi ayamnya juga lebih beragam.
Dari tahun ke tahun usaha yang ditekuni Syaiful dan istri, terus mengalami peningkatan. Apalagi setelah diberikan bantuan pinjaman modal kemitraan dari PTPN VII.
Kemauan yang kuat dan tekad yang besar dalam berusaha membawanya kepada kesuksesan sebagai pengrajin dan pedagang mi ayam saat ini. Hingga sekarang sudah membuka cabang di daerah Jalan Soekarno Hatta Panjang Bandarlampung.
Citarasa mie ayamnya pun sudah dikenal enak dan banyak pelanggan dari daerah lain yang khusus datang ke Mie Ayam Syafira. Dengan harga mulai Rp14 ribu per porsi untuk mi ayam polos rasa original, Mi Ayam Syafira terus mendapat tempat di hati pelanggannya.
Pelanggan juga bisa menikmati sajian mie ayam dengan tambahan topping pangsit, bakso, dan bakso tahu. Sebagai pelengkap, Syaiful juga memberi pilihan sayur berupa sawi pandan, sawi sendok, atau sawi biasa. Sawi pandan yang menjadi favorit pelanggan agak berbeda dengan sawi lainnya.
Syaiful pemilik Mi Ayam Syafira mengungkapkan, setelah adanya pinjaman lunak dari PTPN VII, bisa menjadi modal tambahan untuk mengembangkan usahanya tersebut.
Dia menceritakan, bahwa awalnya dulu dirinya berdagang menggunakan gerobak dan mangkal di pinggir jalan pakai tenda. Dan begitu mendapatkan informasi adanya pinjaman lunak dari PTPN VII, dirinya langsung mengajukan pinjaman.
"Eh, cair... Alhamdulillah. Terus saya bisa sewa lahan ini, beli perlalatan, dan tambah modal, sehingga bisa berkembang seperti saat ini," ungkap Syaiful.
Syaiful juga menceritakan, pada awalnya dia berbincang ringan dengan seorang pelanggan. Tak ada tema khusus, obrolan itu menjadi serius ketika sang pelanggan bertanya "kenapa nggak bikin tempat yang lebih luas, Pak?".
Dia menuturkan, pertanyaan itu dijawab olehnya dengan nada desah, "Modalnya nggak ada, Pak...". Namun tanya jawab itu lebih antusias lagi karena sang pelanggan itu memberi tahu tentang pinjaman sangat lunak dari PTPN VII. Rupanya tamu di warung tendanya itu adalah salah satu pedagang yang pernah mendapat kredit dari perusahaan perkebunan itu.
"Berkat bantuan PTPN VII inilah usaha saya makin berkembang. Selain, menjual mi ayam, saya juga membuka gerai nasi kuning dan nasi urab di Jalan Hos Cokroaminoto, Rawalaut Bandarlampung," terangnya.
Setiap hari, lanjut dia, dirinya mulai kerja jam 3 pagi. Dengan membuat rata-rata 150 porsi setiap hari. Mulai berjualan dari jam 07.00 pagi sampai habis. Biasanya sebelum jam 12.00 siang sudah habis. Untuk hari minggu, libur tidak jualan. Sedangkan untuk gerai nasi kuning, buka setiap hari dari jam 07.00 pagi hingga habis jualannya.
Bapak dua orang anak ini juga mengungkapkan, bahwa Ia bersyukur usaha yang dijalani mendapat dukungan dari keluarga. Dan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dirinya berencana akan membuka usaha di Kota Metro.
"Saya berharap dapat pinjaman lagi dari PTPN VII. Rencananya, untuk buka cabang baru di Metro," kata dia.
Bagi pelanggan yang ingin memesan mie ayam dan nasi kuning untuk acara keluarga, kami juga layani. Telpon aja ke nomor hp saya 081379746425, pungkasnya. (red/rls)