Kredit Lunak PTPN VII, Program Pinjaman Kemitraan

Kredit Lunak PTPN VII, Program Pinjaman Kemitraan Foto. Humas.

BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Menjadi mitra PTPN VII banyak manfaatnya. PTPN VII tidak hanya sekadar memberikan pinjaman modal saja, tetapi juga memberi pelatihan kepada para mitranya. Sehingga pelaku usaha mengerti bagaimana menjalankan usaha agar bisa terus langgeng.

PTPN VII juga terus memberikan pembinaan, terutama kepada pelaku usaha kecil dengan memberi kepercayaan kepada pelaku UMKM untuk menambah modal dan usaha.

Seperti bengkel milik Dian Rahmadi, mantan pekerja bengkel mobil yang secara perlahan memilih spesialisasi reparasi air conditioner (AC) mobil. Jatuh bangun menuju keahlian ini tak mudah dan tak cepat. Ia butuh lima tahun “sekolah” di bengkel sejenis sebagai pekerja untuk kemudian mandiri seperti sekarang.

Terus belajar dan tekun kunci keberhasilannya. Namun, banyak liku-liku yang dilalui selama merintis usaha yang sudah kini sudah memasuki tahun ke tujuh. 

"Alhamdulillah, sekarang sudah cukup anteng. Dulu nggak kebayang bisa buka sendiri begini. Saya berterima kasih sama PTPN VII yang ngasih pinjaman lunak, sehingga saya bisa mengembangkan usaha dengan dana adem," ujar Dian. 

Bapak dua anak ini menerangkan, sebelum membuka usaha tahun 2014, dia bekerja dibengkel mobil milik tetangganya. Ia mengaku bekerja di bengkel bongkar mesin mobil tidaklah mudah, memerlukan tenaga yang ekstra. Dan ritme kerja di bengkel mesin juga dirasakan sebagai sesuatu yang berat. 


Di bengkel itu, dia mengakui hanya kuat bertahan enam bulan. Fisiknya yang lemah menjadi alasan ia pamit kepada pemilik bengkel untuk kerja di bengkel AC mobil milik temannya. Sesuai dengan keinginannya, yang mempunyai keahlian yang tidak banyak orang bisa sehingga membuatnya bertekat untuk terus belajar dan belajar. 

Di bengkel milik temannya tersebut, tidak hanya melayani service ac, tetapi juga bengkel asesoris dan audio. Ia pun belajar untuk memasang asesoris dan audio. Dan dibengkel itu, dia mengakui bertambah lagi ilmunya karena sudah menjadi hobinya untuk mengotak-atik, yang membuatnya untuk terus belajar. 

"Tetapi berjalan lima tahun, bengkel tempat saya bekerja tutup. Saya nggak tahu persis penyebabnya. Sehingga membuat saya prihatin, karena ilmu yang didapat sudah menjadi incaran para pelanggan bengkel yang sudah mengenal saya untuk meminta perbaikan AC, aksesoris, maupun sound sistem," tuturnya.

Dia mengungkapkan, bahwa dirinya bersyukur dalam menata usahanya kembali, ada PTPN VII yang memberi pinjaman lunak dengan bentuk pinjaman kemitraan, dimana saat itu dia sangat membutuhkan tambahan modal usaha.

"Saya bersyukur sekali, saat itu diberi pinjaman oleh PTPN VII. Karena menjadi mitra PTPN VII banyak manfaatnya. Dan tidak hanya sekadar memberikan pinjaman modal saja, tetapi juga memberi pelatihan kepada para mitranya. Sehingga pelaku usaha mengerti bagaimana menjalankan usaha agar bisa terus langgeng," jelasnya.

Dan terkait omset, pemilik bengkel yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta ini mengaku, sebelum pandemi dalam satu bulan bisa mencapai Rp4-5 juta. Namun, dalam kondisi pandemi sekarang ini turun setengahnya. 

"Tetapi saya tetap bersyukur. Pelanggan saya masih cukup banyak, terutama para pemilik showroom mobil bekas," kata dia.  

Dia juga berharap, PTPN VII terus memberikan pembinaan, terutama kepada pelaku usaha kecil. Ia juga berharap, kedepan bisa diberi kepercayaan lagi oleh PTPN VII, untuk menambah modal dan membeli sparpart service, pungkasnya. (rls/red)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment