BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Menjadi juara dan dinobatkan sebagai pabrik dengan kinerja terbaik di seluruh PTPN, pabrik karet PTPN VII Unit Kedaton harus menjadi contoh tentang bagaimana operational excellence dijalankan.
Hal tersebut diungkapkan Muhammad Abdul Ghani selaku Direktur PTPN Holding, saat menginspeksi pabrik karet berkapasitas giling 10 ton per hari ini, Rabu (31/3/2021).
"Saya sampaikan apresiasi untuk pabrik karet unit Kedaton ini. Bukan cuma karena menjadi juara pertama, tetapi karena kinerjanya yang merepresentasikan operational excellence, operasional unggul sebagaimana kita canangkan dalam program transformasi bisnis PTPN Grup," ujarnya.
Bagaimana tidak, pabrik ini kapasitas terpasang hanya 10 ton per hari, tetapi bisa mengolah 11 kadang sampai 16 ton lebih per hari selama 2020, timpalnya.
Abdul Ghani juga mengatakan, pada ulang tahun ke 25 PTPN Grup tahun 2021 mengusung tema solid. Pesan solid atau kompak atau bersatu ini penting bagi suatu entitas usaha, dan soliditas itu sudah terjadi dan terlihat di PTPN VII, terutama di Unit Kedaton ini.
"Tiga tahun lalu, saya melihat kondisi PTPN VII ini sebagai anak perusahaan yang paling memprihatinkan. Padahal, saya tahu persis, dulu di sini banyak orang-orang hebat dan perusahaannya paling sehat. Tetapi, hari ini saya melihat cahaya terang yang akan menyambut kejayaan PTPN VII. Saya yakin, dalam dua-tiga tahun ke depan, kita akan sehat dan sustainable," katanya.
Selain kemampuan mengelola sumber daya manusia, Ghani juga mengapresiasi pencapaian Unit Kedaton menekan harga pokok produksi. Dengan harga jual produk yang cukup baik saat ini, kata dia, HPP bisa ditekan di bawah Rp10 ribu itu sudah bagus.
"Kalau HPP-nya sudah di bawah Rp10 ribu dan harga jualnya Rp32 ribu, artinya kita sudah untung banyak. Kalau nggak kepotong bayar utang, sudah bagus ini," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Ghani juga mengajak Kepada seluruh insan utama PTPN VII, untuk terus berusaha keras memperbaiki diri dan kinerja, sehingga berimbas kepada kebaikan perusahaan secara makro. Dan di era milenial yang kebanyakan orang melakukan simplifikasi, PTPN mempunyai budaya planters yang tidak sama dengan perusahaan lainnya.
"Kita ini planters, punya budaya yang sudah sangat tua dan mengakar. Bukan unsur feodalnya yang kita pelihara, tetapi relasi antar atau sesama karyawan harus kuat dan solid. Tata nilainya juga jelas, yakni saling mendukung dan menguatkan dalam satu wadah. Saya yakin, jika kita solid seperti ini, kita segera bangkit," ucapnya.
Diketahui, turut mendampingi Direktur PTPN Holding, Asisten Deputy Kementerian BUMN Rachman Ferry, dan Sekretaris Perusahaan Imelda Pohan. Rombongan disambut Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, SEVP Business Support Okta Kurniawan, SEVP Operation I Budi Susilo, SEVP Operation II Dicky Tjahyono, dan pejabat utama lainnya.
Diketahui juga, kunjungan unsur pimpinan PTPN Holding di PTPN VI tersebut akan berlangsung selama dua hari. Usai dari Unit Kedaton, rombongan bertolak ke PTPN VII Unit Bekri yang mengelola kebun dan pabrik kelapa sawit. Selanjutnya menggelar diskusi dengan manajemen PTPN VII, lalu rombongan akan menuju Pabrik Gula dan Kebun Tebu Cintamanis, milik PT Buma Cima Nusantara, anak perusahaan PTPN VII. (rls/red)