Braja Harjosari, Desa Agrowisata Tersembunyi di Lampung Timur

Braja Harjosari, Desa Agrowisata Tersembunyi di Lampung Timur Seorang Pengunjung berfoto dengan kuda tunggang Di Desa Wisata Braja Harjosari (Foto: bintangpost)..

BINTANGPOST : Rindu suasana pedesaan dan ingin berwisata ke desa, pilihannya bisa berkunjung ke Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung karena desa ini telah mencanangkan sebagai desa agrowisata.

Suhada selaku koordinator lapangan wisata Desa Braja Harjosari di desanya, mengatakan setelah dicanangkan sebagai desa wisata beberapa tahun lalu desanya mulai ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara .

Luas lokasi wisata desa Braja Harjo sari kurang lebih 13 hektare. Dan Untuk akses jalan menuju lokasi tersebut sudah cukup mudah dilalui baik menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua .

Desa Braja Harjosari umumnya tidak berbeda dengan desa-desa lainnya di daerah Lampung Timur dan sedikit yang membedakan desa ini sengaja menyediakan agrowisata dan wisata budaya.

Menurut Suhada, daya tarik berwisata ke Desa Braja Harjosari adalah pengunjung bisa terlibat langsung dengan aktivitas warga desa sekitar. Selain itu juga yang menjadi daya tarik tempat ini adalah background untuk berfoto sangat indah bahkan sudah banyak yang menjadikan tempat ini untuk foto prewedding .

Desa Wisata Braja Harjosari juga menawarkan wisata pengamatan satwa gajah liar karena lokasi desa ini berdekatan langsung dengan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sebagai habitatnya gajah Way Kambas.

Di sini wisatawan akan bisa menyaksikan langsung gajah-gajah liar TNWK yang kerap keluar hutan untuk mencari makan di areal perladangan warga sekitar.

Suhada mengharapkan agar kedepannya  desanya akan terus ramai dikunjungi karena saat ini tengah dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Timur agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung , ekonomi masyarakat terangkat dan  Pemerintah agar segera memberi bantuan listrik untuk sarana tempat ini .

Sejumlah fasilitas wisata tengah dibangun dan penambahan sarana prasarana penunjangnya, yaitu satu sanggar seni dan lima unit tempat berkumpul serta bersantai atau gazebo tengah dibangun di sekitar areal pengamatan satwa gajah liar. Sanggar seni ini berfungsi sebagai tempat pentas seni dan kebudayaan untuk menghibur wisatawan.

Penambahan sarana penunjang lainnya, yaitu 1 unit speedboat yang berkapasitas 25 penumpang . Ini adalah bentuk kepedulian yang diberikan langsung oleh dinas kehutanan .

"Adanya speedboat ini untuk wisata susur sungai, sehingga pengunjung yang ke sini bisa menikmati wisata susur sungai di tepi hutan TNWK" ujar Sujadi. 

Disamping itu,  pengunjung juga bisa menyaksikan satwa hutan Way Kambas seperti gajah, burung dan monyet , bahkan ada jenis kera berbagai jenis, menyaksikan laut dan rimbun hutan mangrove dari atas speedboat pada objek wisata mangrove Pasir Sakti.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung Timur juga memberikan bantuan 2 ekor kuda jantan. Kuda-kuda ini pun sudah bisa ditunggangi wisatawan.

Justru yang menjadi daya tarik ditempat ini adalah kuda-kuda gagah dan tampan yang dapat menghibur para wisatawan atau pengunjung baik lokal maupun luar daerah .

Untuk menunggangi kuda tersebut pasti ada tarif . Disini tarif untuk menunggangi kuda cukup murah meriah . 

"Jika ingin jalan-jalan sepuasnya dengan kuda cukup bayar 20 ribu  saja , tetapi jika hanya Selfi atau berfoto , tarif yang dikenakan hanya limaribu rupiah" terangnya lagi 

Lebih lanjut , suhada menambahkan ,sejumlah wisatawan asing yang kesemuanya adalah mahasiswa Asal Melbourne, Australia , Jepang bahkan China  melakukan kunjungan lapangan sekaligus berwisata ke desa itu.

Dia menyebutkan jumlah pengunjung ke desanya tahun 2016 sebanyak 170 wisatawan mancanegara, dan 2.000 wisatan nusantara berwisata ke desanya. Tahun 2017 baru tercatat 40 wisatawan mancanegara dan 250 wisatawan nusantara. (dji-aap).

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Lampung Timur.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment