Hasil Positif Program IPDMIP di Kabupaten Pesawaran

Hasil Positif Program IPDMIP di Kabupaten Pesawaran Program IPDMIP di Kecamatan Waykhilau Kabupaten Pesawaran (Foto. Dok bintangpost.com).

Pesawaran (BP) : Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan upaya peningkatan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat petani. Pemerintah pusat mengeluarkan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

Program yang diluncurkan ini, untuk mewujudkan program pemerintah melalui gerakan pembangunan pertanian dan pangan dalam peningkatan pendapatan pertanian, khususnya di daerah Irigasi.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/6788/bupati-dendi-muli-mekhanai-pesawaran-harus-bisa-promosikan-potensi-daerah

http://bintangpost.com/read/6763/pemkab-pesawaran-targetkan-pad-rp25-milyar-dari-sektor-pariwisata

Salah satunya di Kabupaten Pesawaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran terus mendorong program peningkatan pertanian, untuk tercapainya program swasembada beras, sesuai program dari pemerintah pusat tersebut. 


Seperti dengan mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan program IPDMIP ini, untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi. Baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pesawaran Adhityia Hidayat, S.Sos., M.Eng menjelaskan. Bahwa program IPDMIP yang digulirkan Pemerintah Pusat di Kabupaten Pesawaran ini cukup baik, dan menuai hasil yang positif.

Di Kabupaten Pesawaran, kata dia, daerah irigasi kesepakatan program IPDMIP ada 8 Daerah Irigasi (DI) yang tersentuh program ini. Yaitu, DI. Way Rilau 758 H, DI. Way Mada 674 H, DI. Way Maja (Punduh) 500 H, DI. Way Padang Ratu II 434 H, DI. Way Dantar I 400 H, DI. Way Kertosono 400 H, DI. Way Awi II 376 H, dan DI. Way Sebelanga (Cikiri) 400 H.

"Program ini sudah berjalan di 8 DI kewenangan Pemkab Pesawaran, yang menjadi sasaran. Dengan melakukan rehab jaringan irigasinya, dan sudah membuahkan hasil yang positif bagi para petani. Dan untuk tahun 2022 ini, kelanjutan program ini dilaksanakan di dua daerah irigasi, yaitu DI. Way Rilau, dan DI. Way Mada Kecamatan Waykhilau. Karena kedua DI ini memiliki potensi pertanian yang luar biasa," terangnya.


Luas baku untuk kedua daerah irigasi ini, Adhit menerangkan, masing masing yaitu, DI. Way Rilau luas baku 758 Ha dengan luas fungsional sebesar 566 Ha. Dan DI. Way Mada seluas 674 Ha, dengan luas fungsional sebesar 401 Ha. Sehingga kedua DI ini memiliki luas potensial untuk dikembangkan lagi. Cakupan wilayah atau sawah yang diairi melalui bendungan dari kedua DI ini, bisa lebih dikembangkan lagi, dan secara umum masyarakat bisa memanfaatkan air irigasi untuk pertanian terutama padi sawah dan palawija.

"Sesuai laporan evaluasi sementara dari para petani yang menerima manfaat prorgam ini, membuahkan hasil yang positif. Kebutuhan ketersediaan air melalui program yang baru dijalankan ini oleh para petani mulai terpenuhi," ujar Adhit.

Adhit juga menjelaskan, Pemkab Pesawaran akan terus melakukan optimalisasi program IPDMIP ini. Karena ini adalah salah satu upaya dari pemerintah, yang diharapkan dapat mendukung peningkatan program pertanian. Khususnya dalam tercapainya program swasembada beras, sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia. 

"Ini merupakan program untuk merealisasikan potensi pengurangan kemiskinan dengan pengelolaan pertanian beririgasi di daerah yang ada di Indonesia, Untuk itu, Pemkab Pesawaran memberikan perhatian khusus dan intens melalui program IPDMIP ini. Karena kegiatannya mengharuskan untuk selalu berkoordinasi dengan instansi-instansi di daerah, dan bertatap muka dengan masyarakat petani. Serta diperlukannya strategi-strategi khusus dalam pelaksanaan kegiatannya, agar program ini berjalan lancar dan sesuai targetnya," jelasnya.


Selain itu, lanjut dia, kegiatan Program IPDMIP ini untuk secara penuh merealisasikan potensi pengurangan kemiskinan pertanian beririgasi. Sehingga diharapkan melalui program ini dapat meningkatkan pertanian. Salah satunya dengan mempercepat dan meningkatkan peran sektor pertanian, yang memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT) di berbagai kegiatan pertanian. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembangunan pertanian, untuk kesejahteraan petani yang saat ini masih relatif rendah.

Namun sementara ini, Adhityia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pembangunan irigasi yang telah dilakukan, masih ada kendala dan permasalahan yang harus segera diselesaikan. Karena memang, terdapat faktor-faktor yang menghambat peningkatan produktivitas petani-penggarap yang ada di kabupaten tersebut.

Diantaranya seperti, lemahnya kelembagaan petani, air, dan irigasi, pemeliharaan prasarana sistem irigasi yang masih kurang, kesenjangan teknologi, dan potensi komoditas bernilai tinggi yang terabaikan.

Kemudian, masih terjadinya kesenjangan digital (digital divide) ditingkat petani, dan banyak hal yang memungkinkan hal dapat terjadi. Satu diantaranya adalah tingkat usia petani yang menjadi salah satu penyebab kemampuan penguasan gadget yang rendah.

"Saat ini kita masih terus melakukan pendampingan terhadap para petani. Dan juga terus berkordinasi dengan instansi terkait, agar program ini dapat terlaksana dengan baik. Sehingga tujuan utama program ini dapat terwujud, dengan mewujudkan kedaulatan pangan yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian, khususnya dalam peningkatan produktifitas pertanian, untuk kesehjateraan masyarakat Kabupaten Pesawaran," ungkapnya.


Dan kedepannya, program ini tidak hanya di DI. Way Rilau dan DI. Way Mada saja, daerah-daerah irigasi di Kabupaten Pesawaran yang memiliki potensi dan bisa dikembangkan lagi akan mendapatkan program ini. Dalam rangka untuk peningkatan di bidang pertanian, demi kesehjateraan masyarakat kabupaten ini, pungkasnya.

Diketahui, laporan hasil dari Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilakukan tim Bappeda Pesawaran, mencatat hasil yang signifikan. Kelanjutan program di dua DI di Kecamatan Waykhilau ini mendapat hasil yang luar biasa. Karena petani yang mendapat manfaat dari bergulirnya program IPDMIP ini mengalami peningkatan panen. 

Seperti yang dikatakan Mul (50) salah satu petani warga Kecamatan Waykhilau mengungkapkan. Dengan terpenuhinya kebutuhan air di sawah miliknya ini, membuat hasil panen yang didapatnya meningkat.

"Rata-rata dari hasil panen di sawah saya yang luasnya kuramg lebih seperempat hektar ini, naik sekitar 35 persen," ungkapnya.

Sebelumnya, kata dia, dirinya dan beberapa petani yang lain, selalu kesulitan dengan air. Dan itu berpengaruh kepada hasil panen, karena sebagian lahan sawah miliknya dan beberapa petani yang lain tidak mendapatkan air.

"Dengan adanya rehab irigasi oleh pemerintah, sawah kami yang biasanya tidak kita garap, bisa kita manfaatkan lagi. Sehingga bisa menambah dan meningkatkan hasil panen kami," ucapnya, yang didampingi beberapa petani lainya. 

Hal senada juga dikatakan Saparudin (56) pemilik sawah dan kebun di wilayah DI. Way Mada Kecamatan Waykhilau. Bahwa dengan adanya rehab dan perbaikan aliran irigasi tersebut, membantu dirinya dan rekan-rekan petani diwilayah tersebut.

"Kita merasa terbantu. Sebagai petani pengguna dan pemanfaat air, program ini sangat membantu kami," tuturnya. (Doy)


Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pesawaran.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment