Problematika Kenakalan Remaja, Apa Penyebabnya.?

Problematika Kenakalan Remaja, Apa Penyebabnya.? Foto : Lisa Mukhlisah.

Oleh : Lisa Mukhlisah

Bandar Lampung, (BP) : Ada apa dengan anak-anak ini? Di usia semuda itu sudah menjadi pelaku tindak kejahatan kriminal. Rupanya kasus kriminal  ini sering  terjadi dari sekian banyak peristiwa serupa lainnya. 

Seperti kasus Dua anak di bawah umur yang  nekat membawa kabur sepeda motor Honda Beat BE 6473 MT milik Irwansyah (43) di depan rumah korban di Desa Galih Lunik Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.(Saibumi.com).

Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Memang, kenakalan remaja menjadi salah satu problem pelik yang menimpa kehidupan sosial dan pendidikan negeri ini. Prestasi remaja yang tidak sedikit justru tertutupi banjir pemberitaan seputar kenakalan remaja bahkan kriminalitas remaja.

Kejahatan anak bisa diselesaikan melalui penguatan ketahanan keluarga memang tidak sepenuhnya salah. Benar, keluarga adalah benteng pertahanan bagi anak-anak di dalamnya. Tetapi perlu diingat bahwa keluarga adalah benteng yang rapuh. Sehingga ia rentan tersusupi perusakan dari luar: televisi, internet, dan gadget. Ia juga rentan menjadi sumber perusakan anak.

Dengan demikian, untuk bisa menjadi benteng yang kukuh bagi anak, rumah membutuhkan kehadiran kekuatan yang lebih besar. Kekuatan yang mampu menjadi perisai yang melindungi anak-anak di mana pun ia, di rumah, sekolah atau dalam lingkungan masyarakatnya.

 Padahal menurut Islam, di tangan remaja masa depan agama dan peradaban manusia digantungkan. Keberhasilan membangun visi besar kehidupan kepada para remaja, akan menyelamatkan dunia. Sebaliknya, kehancuran dunia berawal dari kegagalan generasi terdahulu menanamkan visi besar kehidupan kepada generasi muda.

Demikian juga remaja muslim, mereka membutuhkan asupan tsaqafah Islam yang cukup, lingkungan keimanan yang kondusif, stimulus yang cukup tentang kondisi umat agar mantap arah pandang hidupnya kelak harus menjadi siapa dan harus berbuat apa untuk agama dan umatnya.

Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan mempelajari Islam, baik di sekolah maupun mengikuti pengajian-pengajian di luar sekolah.

Peran dalam persoalan ini tentunya bukan hanya pemerintah (negara) melainkan juga menjadi tanggungjawab bersama. Namun demikian peran paling dominan adalah pemerintah (negara) karena negara sebagai pengontrol untuk menutup/membatasi segala akses yang bisa berpeluang merusak generasi muda. 

Wallahu'alam. 



Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment