BINTANGPOST : Kepala
sekolah merupakan unsur penanggung jawab tentang proses segala bentuk kegiatan di
sekolah baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Tanggamus Aswin Dasmi, menghimbau agar Kepala Sekolah di
Kabupaten Tanggamus baik itu SD, dan SMP, harus mengisi Data Pokok Pendidikan
(Dapodik) yang akurat sesuai dengan faktanya dilapangan. Menurut Dasmi, pendataan
Dapodik itu sangat penting, karena itu merupakan sistem pengumpulan dan pengolahan
data pokok pendidikan. “Jadi sudah seharusnya benar-benar memberikan data yang
akurat. Untuk mengisi data Dapodik terkait sarana dan prasarana infrastruktur
atau kondisi gedung sekolah dan lain-lain. Tulis dan isi data Dapodik yang
akurat sesuai dengan faktanya di Lapangan. Jika memang baik katakan baik, jika
perlu bantuan rehab dan sebagainya tulis dan isi data di dapodik itu biar ada
perbaikan infrastruktur. Jangan kurang baik dan tidak layak dinyatakan baik,
bagaimana bisa dapat bantuan dari pusat. Wajar selama ini, DAK di Tanggamus
kecil," ujar Dasmi kepada media ini Rabu (21/8).
Menurut
Dasmi,, kepala sekolah harus memperhatikan operator dan diberikan atensinya
terkait data pengisian di dapodik. "Perhatikan pengisian datanya
jangan dilepas begitu saja. Bagaimana akan tahu apa saja yang akan diisi bila
kepala sekolah tidak memberikan atensinya kepada operator,"lanjutnya. Dasmi juga berpesan, untuk kepala sekolah,
jangan hanya mengejar akriditas A dahulu, meski itu juga penting, tapi apabila
infrastruktur gedung sekolah tidak layak dan tidak memungkinkan sudah pasti itu
juga lebih penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. "Bagaimana
mungkin sekolah itu mendapatkan Akriditas A, sementara fasilitas infastruktur
gedungnya buruk mau roboh, karena itu fasilitas yang digunakan secara langsung
menunjang kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai,"
terang Dasmi. Lebih lanjut Dasmi juga berharap kepada kepala sekolah selain
memperhatikan sarana dan prasarana infrastruktur juga harus menerapkan disiplin
kerja. "Jagalah disiplin. Jangan datang jam sekian pulang jam sekian,
apalagi sering tidak masuk. Bagaimana guru mau disiplin sementara kepala sekolahnya
melanggar disiplin," pungkasnya. (Hrd)